Translate This Page

Kitab Tentang Permulaan Turunnya Wahyu Kepada Rasulullah Saw. | Bagian 2

Baca Sebelumnya (Bagian 1)

4. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Al-Anshariy r.a. mengenai terhentinya wahyu untuk sementara waktu. Jabir menuturkan hadits Nabi Saw.: “Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit, kemudian aku mendongakkan kepalaku ke atas, tiba-tiba ada malaikat yang mendatangiku di gua Hira duduk di atas kursi antara langit dan bumi, sehingga aku takut, lalu aku pulang, kemudian aku katakan kepada keluargaku, “Selimutilah aku!” Kemudian Allah Swt. menurunkan ayat-ayat berikut (yang artinya), ‘Hai orang-orang yang berselimut! bangunlah dan sampaikanlah peringatan! Tuhanmu, agungkanlah!,  pakaianmu, bersihkanlah! Dan segla yang keji, tinggalkanlah!’. (Al-Quran, surah Al-Muddatsir ayat 1-5). Setelah itu wahyu sering turun silih berganti.

5. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. tentang firman Allah Swt. dalam surah Al-Qiyamah, ayat 16. Kata Ibnu Abbas r.a.: “Semula Rasulullah Saw. ingin segera menirukan wahyu yang ditirukan kata demi kata karena khawatir tidak bisa menghapalnya, dan beliau menggerakkan kedua bibirnya”. Kata Ibnu Abbas: “Aku menggerakkan kedua bibirku sebagaimana Rasulullah Saw. menggerakkan kedua bibirnya. Kata Ibnu Abbas: Aku menggerakkan kedua bibirku sebagaimana Rasulullah Saw. menggerakkan kedua bibirnya, lalu Allah Swt. menurunkan ayat (yang artinya): “Janganlah kamu gerakkan lidahmu hai Muhammad karena hendak cepat-cepat menguasai bacaan Al-Quran! Sesungguhnya tanggungan Kami-lah untuk menghimpunnya dalam dadamu dan memberimu kemampuan untuk membaca-nya”, (Al-Quran, surah Al-Qiyamah:16-17). Kata Ibnu Abbas, ‘Allah akan menghimpun Al-Quran di dalam dada Nabi Saw. Dan memberi beliau kemampuan untu membacanya’. “Maka apabila Kami telah membacakannya kepadamu (melalui Jibril) ikutilah pembacaannya!” (Al-Quran, surah Al-Qiyamah: 18). Kata Ibnu Abbas r.a., ‘Maksudnya: dengarkanlah dulu dan diamlah!, “Kemudian Kami-lah yang akan membuatmu bisa membacanya. Setelah ayat-ayat itu diterima oleh Nabi Saw., maka apabila beliau di datangi oleh Jibril, beliau mendengarkannya, kemudian setelah Jibril pergi Nabi Saw. menirukan bacaan Jibril tersebut’

6. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., dia berkata: “Rasulullah Saw. adalah orang yang paling dermawan. Puncak kemurahan hati beliau adalah pada bulan Ramadhan, ketika beliau ditemui oleh Jibril a.s. Jibril menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Quran dengan beliau. Sungguh kemurahan hati Rasulullah Saw. melebihi kemurahan angin yang diutus untuk menurunkan hujan.

 Baca Selanjutnya (Bagian 3 habis)

sumber: RINGKASAN HADIS SHAHIH AL-BUKHARI disusun oleh Imam Az-Zabidi - Pustaka Amani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar